ID
|
Great Pacific Garbage Patch: Sarang Sampah Plastik Dunia

Great Pacific Garbage Patch: Sarang Sampah Plastik Dunia

Foto 1. Membersihkan Great Pacific Garbage Patch (CNET)
Foto 1. Membersihkan Great Pacific Garbage Patch (CNET)

Daftar Isi

Fenomena sampah laut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi, familiarkah kamu dengan Great Pacific Garbage Patch? Dipercaya sebagai pulau sampah terbesar di dunia, Great Pacific Garbage Patch membawa masalah besar pencemaran laut oleh sampah plastik skala internasional. Seperti yang Generasi Hijau ketahui, tiap tahunnya 2.4 juta sampah plastik yang berasal dari sungai berakhir di laut.

Great Pacific Garbage

Great Pacific Garbage Patch
Foto 2. Sampah Jaring Ikan di GPGP (The Ocean Cleanup)

Great Pacific Garbage Patch (GPGP) jadi jejak buruk manusia di muka bumi. Area ini jadi tempat berkumpulnya sampah laut, terutama sampah plastik dari seluruh dunia. Pulau sampah ini terletak di Samudera Pasifik dan membentang di sepanjang perairan Jepang hingga ke Hawaii dan California. Luas area ini mencapai 1.6 juta Km2. Sampah yang berasal dari daratan, sungai, danau, dan pesisir berakhir dan terjebak di sana karena pergerakan arus gyres yang bergerak membentuk pusaran.

Di sini, kamu bisa menemukan berbagai sampah plastik seperti botol, kemasan, jaring nelayan, hingga mikroplastik. Meskipun sering disebut pulau sampah, bukan berarti sampah yang mengambang di laut berukuran besar dan membentuk gugusan pulau. Kebanyakan sampah plastik yang berakhir disini telah menjadi serpihan mikroplastik. Peneliti memperkirakan terdapat sekitar 80.000 ton sampah plastik di area ini. Berat sampah plastik tersebut setara dengan berat 3 unit pesawat Airbus.

Great Pacific Garbage Patch pertama kali ditemukan oleh Kapten Charles Moore bersama awak kapalnya. Mereka menemukan pulau sampah ini saat melakukan pelayaran dari California ke Hawaii. Pada pelayaran itu, mereka terkejut melihat jutaan sampah plastik mengelilingi kapal mereka.

Kehancuran Ekosistem Sekitar

Great Pacific Garbage Patch
Foto 3. Bayi Singa Laut Berebut Sampah Plastik (Tui De Roy / Big World News)

Sampah plastik yang terdapat di Great Pacific Garbage Patch sangat membahayakan keberlanjutan ekosistem laut di sekitarnya. Sampah plastik merusak ekosistem dengan merusak habitat, masuk ke rantai makanan, dan menjerat biota laut.

Ia merusak terumbu karang yang merupakan rumah dari jutaan biota laut. Plastik yang menutupi terumbu karang menghambat proses fotosintesis dan memicu munculnya mikroba patogen. Sampah plastik juga masuk ke rantai makanan biota laut yang menyebabkan malnutrisi, keracunan, hingga kematian. Selain itu, jaring nelayan yang juga terbuat dari plastik telah membunuh banyak biota laut yang membuat mereka terjerat hingga mati.

Tak hanya ekosistem laut yang mengalami kerusakan, mikroplastik yang banyak ditemukan di sini mengkontaminasi ikan dan garam yang dikonsumsi manusia. Sama seperti biota laut, pada akhirnya kita ikut mengonsumsi plastik. Bedanya, efek kontaminasi mikroplastik pada manusia belum menimbulkan kematian. Jika sekarang kita masih bertahan dengan kandungan mikroplastik di dalam tubuh, tidak ada jaminan beberapa tahun ke depan kita masih selamat.

Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Great Pacific Garbage Patch
Foto 4. Penyelamatan Penyu Dari Jeratan Jaring Ikan (World Animal Protection)

Jika ditanya seperti ini, pastinya seluruh umat manusia yang hidup di bumi bertanggung jawab atas puluhan ribu ton sampah plastik yang berakhir di Great Pacific Garbage Patch. Kita terlibat baik sebagai konsumen, produsen, dan pemangku kebijakan yang menimbulkan pencemaran. Aktivitas konsumsi dan produksi yang tidak mengutamakan keberlanjutan lingkungan menjerumuskan manusia ke era serangan sampah. Perlahan, alam akan membalikkan keadaan di mana manusia menerima imbalan dari perbuatannya sendiri.

Saat ini, kita harus mulai membuka telinga dan pikiran kita terhadap peringatan-peringatan yang telah disampaikan para ilmuan dan alam itu sendiri. Sebelum terlambat, ayo kurangi konsumsi dan produksi plastik sekali pakai! Bersama beralih ke gaya hidup minim sampah.

Referensi
Bagikan Artikel Ini
Postingan Terkait
Infogreafis sampah plastik di lautan
Sampah Plastik di Lautan
reuse,It’s Time to Reuse Your Outfit
It’s Time to Reuse Your Outfit #1
Bebersih rumah menjelang tahun baru Imlek. (Sumber: travel.newsgd)
Imlek Minim Sampah Menuju Keberuntungan Baru
Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang
Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.
img 9429 cleanup

Mau up-date tentang kondisi lingkungan terkini?
Berlangganan sekarang!

Masukkan e-mailmu dan kami akan kirimkan berbagai informasi lingkungan menarik dan berbobot hanya untuk kamu, Generasi Hijau!

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.