ID
|
4 Trend Gaya Hidup Ramah Lingkungan Anti Mainstream

4 Trend Gaya Hidup Ramah Lingkungan Anti Mainstream

Foto Produk Ramah Lingkungan (Jess Morgan / Unsplash)
Foto Produk Ramah Lingkungan (Jess Morgan / Unsplash)

Daftar Isi

Jumlah sampah rumah tangga di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 1731.32 ton. Angka ini meningkat sekitar 2% dari tahun 2020. Bila dibandingkan dengan sumber sampah lainnya, sektor ini mendominasi jumlah sampah sebesar 42%. Bobot sampah rumah tangga di tahun 2021 jika dibayangkan setara dengan bobot 33 kapal Titanic. Gaya hidup tidak ramah lingkungan berkontribusi besar.

Grafik produksi sampah rumah tangga yang terus meningkat tiap tahunnya harus menjadi alarm bahwa langkah yang kita ambil untuk memulihkan bumi dari polusi sampah masih jauh dari kata cukup. Selagi masih ada waktu, pengetahuan, dan keinginan, kita bisa menambah upaya untuk bebaskan bumi dari sampah sebelum kita hanya punya satu pilihan untuk menerima seluruh bencana yang akan alam berikan dan mitigasi hanya tinggal angan-angan.

Selama ini, pesan untuk mengurangi sampah kebanyakan mengajak kita untuk menggunakan tumbler, tempat makan, dan tote bag pengganti kantong plastik. Untuk kamu yang sudah mengaplikasinnya, ada langkah lanjutan untuk membuat hidupmu lebih minim sampah dan ramah lingkungan.

Belanja di Bulk Store

Foto Bulk Store Belanja Ala Gaya Hidup Ramah Lingkungan (zerowasteshowcaseenviu.org)
Foto Bulk Store Belanja Ala Gaya Hidup Ramah Lingkungan (zerowasteshowcaseenviu.org)

Di artikel sebelumnya kita pernah membahas sekilas tentang bulk store. Sebagai toko yang menjual kebutuhan sehari-hari tanpa menyediakan kemasan sekali pakai, bulk store membantu kita untuk mengurangi ketergantungan pada kemasan sekali pakai. Membiasakan diri untuk berbelanja di bulk store bisa menjadi cara kamu menyelamatkan bumi yang berbeda dari orang lain.

Berbelanja di bulk store memberikan banyak manfaat bagi kita. Selain mengurangi ketergantungan pada kemasan sekali pakai, kita bisa belajar untuk menakar kebutuhan kita akan suatu barang agar yang kita beli tidak berlebih, tersisa, dan terbuang. Ini bisa kita lakukan karena barang yang disediakan dibeli dengan sistem isi ulang sesuai selera. Di bulk store kita juga bisa membiasakan untuk menggunakan barang-barang organik yang ramah lingkungan seperti sabun dan sikat gigi organik. Satu lagi, kamu juga bisa membiasakan dirimu untuk selalu membawa wadah dan tas sendiri saat belanja.

Untuk lingkungan tentunya bulk store membawa manfaat tersendiri. Adanya bulk store dapat mengedukasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Hal ini sangat penting karena dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan produksi sampah yang mencemari lingkungan

Untuk Sobat Hijau yang ingin berbelanja di bulk store ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar konsumsi mu efektif dan efisien. Pertama, kamu harus mengenali kebutuhan konsumsi dari barang-barang yang kamu beli. Kedua buat daftar belanja agar kamu tidak lupa kebutuhan yang perlu kamu beli dan mengurangi belanja kompulsif. Ketiga, siapkan wadah penyimpanan yang bisa dipakai lagi dan tas belanja sendiri. Keempat, pastikan kamu membeli barang kebutuhan sesuai daftar belanjamu. Kelima, ulangi kebiasaan ini sampai kamu jadi pelanggan setia bulk store. Keenam, ajak teman atau keluargamu untuk berbelanja di bulk store.

Membuat Eco-enzyme

Foto Eco-enzyme (Holystic)
Foto Eco-enzyme (Holystic)

Kalau kebanyakan orang akan mengolah sampah organiknya menjadi kompos, kamu bisa mencoba membuat eco-enzyme yang masih belum banyak dilakukan oleh orang lain. Eco-enzyme adalah hasil fermentasi bahan organik seperti kulit buah-buahan dan sayuran yang difermentasikan menggunakan bahan sederhana: air dan gula. Proses fermentasi eco-enzyme memakan waktu 3-6 bulan saja. Ekoenzim bisa kita gunakan untuk cairan pembersih sehari-hari, pupuk, maupun pengusir hama.

Meskipun belum sepopuler kompos, eco-enzyme ternyata juga punya segudang manfaat. Eco-enzyme terbilang ekonomis karena bahan pembuatannya tersedia di rumah kita dan tidak mahal. Dengan modal yang sedikit, eco-enzyme bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga maupun pertanian. Eco-enzyme juga dapat menjernihkan air yang tercemar baik itu yang kita konsumsi maupun tidak. Sifat antibakteri yang dimiliki eco-enzyme membuatnya dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik alami di berbagai keperluan rumah tangga. Lagi, eco-enzyme juga berdampak besar untuk mengurangi polusi gas metana yang disebabkan oleh penumpukan sampah organik yang tidak dikelola dengan baik. Eco-enzyme menjadi penyelamat bumi kita dari pemanasan global.

Jika kamu ingin mencoba membuat eco-enzyme, caranya mudah sekali. Kamu cukup siapkan bahan dan alat pembuatannya seperti kulit buah dan sayur (80:20), air, gula, dan wadah plastik yang bisa ditutup rapat. Lalu, masukkan seluruh bahan tersebut kedalam wadah. Aduk seluruh bahan hingga tercampur merata. Setelah itu tunggu 3-6 bulan untuk masa fermentasi. Jangan lupa aduk dan buka tutup wadah setiap hari pada 1 bulan pertama ya.

Menggunakan Pengganti Bubble Wrap

Foto Paper Bubble Wrap (core77.com)
Foto Paper Bubble Wrap (core77.com)

Di masa pandemi ini, pengiriman barang kian jadi andalan masyarakat kita. Berdasarkan data yang dipaparkan LIPI (Lembaga Penelitian Indonesia) dalam penelitian Dampak PSBB dan WFH Terhadap Sampah Plastik di kawasan JABODETABEK tahun 2020, 96% paket dikemas menggunakan material plastik seperti bubble wrap dan selotip. Di Jakarta sendiri, sampah plastik packing pengiriman barang jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kemasan plastik isi paketnya. Wajar saja hal ini terjadi karena intensitas pengiriman paket meningkat. Tentunya sebagian besar material plastik seperti bubble wrap tidak dipilah dan didaur ulang.

Saat ini, sudah tersedia berbagai macam alternatif packing paket selain bubble wrap yang bisa digunakan. Kain perca maupun baju bekas dirumah Sobat Hijau bisa digunakan untuk melindungi isi paket dari guncangan. Di rumah, kamu juga bisa menggunakan wadah telur yang sudah tidak terpakai sebagai pengganti bubble wrap. Kelapa yang memiliki beragam manfaat, sabutnya pun bisa digunakan sebagai pelindung isi paket. Untuk inovasi terbaru, ada cornstarch yang bisa kamu gunakan untuk membungkus paket. Cornstarch terbuat dari jagung yang teksturnya menyerupai plastik. Cornstarch berbentuk kapsul-kapsul kecil berwarna putih yang bisa kamu tumpuk dalam kotak paket agar isi paket terhindar dari benturan. Selain itu, kardus bekas juga bisa digunakan untuk packing kirim barang. Ini dapat mengurangi sampah kardus yang ada di rumah dengan memanfaatkannya lagi dan menghemat biaya karena tidak perlu membeli kardus baru.

Decluttering

Foto Decluttering Trend Gaya Hidup Ramah Lingkungan (Shutterstock)
Foto Decluttering Trend Gaya Hidup Ramah Lingkungan (Shutterstock)

Decluttering adalah strategi yang sangat efektif untuk mencegah timbulnya sampah di rumah kita. Decluttering adalah aktivitas yang kita lakukan untuk memilah barang-barang yang bernilai agar kita bisa memulai hidup minimalis. Metode decluttering yang paling terkenal adalah Marie Kondo. Pada dasarnya, aktivitas ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengonsumsi suatu barang agar benar-benar sesuai kebutuhan bukan keinginan. 

Decluttering punya banyak manfaat dalam kehidupan kita. Decluttering efektif untuk mengurangi sampah karena mencegah kita untuk mengonsumsi barang secara berlebihan. Sehingga kemungkinan barang tidak terpakai dan menjadi sampah sangat kecil. Dalam proses pemilahan barang dirumah yang akan dipertahankan, barang yang tidak terpakai akan diusahakan untuk di daur ulang, alih fungsi, dijual, maupun didonasikan agar tidak serta merta menjadi sampah. Decluttering juga baik bagi kesehatan mental karena dapat mengurangi stress dan menimbulkan efek relaksasi setelah berhasil melakukannya.

Untuk mencoba decluttering, kamu bisa mulai dengan menentukan area mana yang akan kamu decluttering dan jadwalnya. Setelah itu, mulailah untuk memilah barang yang akan disimpan, didaur ulang, didonasikan, dijual, dan dibuang. Barang yang telah terpilah dan tetap ingin disimpan selanjutnya kamu susun sesuai dengan kategorinya. Jika kamu membutuhkan tambahan tempat penyimpanan, belilah sesuai kebutuhan setelah decluttering. Agar kamu terbiasa menjaga rumahmu agar tetap rapi dan minimalis, rutinlah lakukan decluttering!

Untuk Sobat Hijau yang yang akan terus berupaya menjaga bumi, di Artikel HPSN Series #4 ini kamu  telah menemukan berbagai solusi menerapkan gaya hidup ramah lingkungan yang anti mainstream. Jangan mau kalah dengan pelaku industri dalam beraksi ya!

Bagaimana? Sudah siap mencoba langkah baru terapkan gaya hidup ramah lingkungan? Mulailah dari sekarang untuk hidup ramah lingkungan dengan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan! Nantikan cerita bagaimana pengelolaan sampah menjadi solusi dari krisis iklim di artikel HPSN Series #5!

Artikel ini merupakan series ke-4 Artikel Hari Peduli Sampah Nasional 2022 Series.

Referensi
  • Decluttering during self-isolation – Lifestyle. (2020, March 26). The Jakarta Post. Retrieved February 20, 2022, from https://www.thejakartapost.com/life/2020/03/26/decluttering-during-self-isolation.html
  • Manfaat dan Cara membuat Eco-Enzyme di rumah. (2018, August 9). Sustaination. Retrieved February 20, 2022, from https://sustaination.id/manfaat-dan-cara-membuat-eco-enzyme-di-rumah/
  • Peningkatan Sampah Plastik dari Belanja Online dan Delivery Selama PSBB. (2020, May 23). LIPI. Retrieved February 20, 2022, from http://lipi.go.id/berita/peningkatan-sampah-plastik-dari-belanja-online-dan-delivery-selama-psbb/22037
  • Saraswati, A. W. (Februari, 16). Pengelolaan Sampah Kini Solusinya Tak Terbatas. greeneration.org. Retrieved 20 2022, Februari, from https://greeneration.org/media/green-info/pengelolaan-sampah-kini-solusinya-tak-terbatas/
  • SIPSN. (n.d.). SIPSN – Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. Retrieved February 20, 2022, from https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/sumber
Bagikan Artikel Ini
Postingan Terkait
Foto TPA Gambaran Masalah Sampah Indonesia (Antara)
Ancaman Masalah Sampah di Indonesia
Ilustrasi perlengkapan fashion (sumber: pexels)
Potensi Circular Economy pada Industri Tekstil: Gen-Z dan Millennial sebagai Penggerak Sustainable Fashion
Foto 1. Bangunan Hijau (Jwvanec / Unsplash)
Bangunan Hijau Masa Depan Pembangunan Indonesia
Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang
Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.
img 9429 cleanup

Mau up-date tentang kondisi lingkungan terkini?
Berlangganan sekarang!

Masukkan e-mailmu dan kami akan kirimkan berbagai informasi lingkungan menarik dan berbobot hanya untuk kamu, Generasi Hijau!

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.