Beranda
Publikasi
Green Info
Gelombang Panas Asia Sebabkan Cuaca Ekstrem Indonesia?

Gelombang Panas Asia Sebabkan Cuaca Ekstrem Indonesia?

Green Info

4 Mei 2023

Aviaska Wienda Saraswati

Banner

Cuaca panas melanda Indonesia. Sempat heboh karena dikaitkan dengan gelombang panas yang melanda Asia, ternyata penyebab cuaca seperti ini adalah gerak semu matahari.

Generasi Hijau, apakah kamu merasakan belakangan ini cuaca sedang panas-panasnya? Saking panasnya, isu tentang cuaca panas ini sempat heboh diperbincangkan. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa cuaca panas ini terjadi karena Indonesia sedang dilanda gelombang panas. Benarkah demikian? Cari tahu selengkapnya di sini!

Gelombang Panas

image-1.png

Situasi Gelombang Panas Landa India (Getty Images / NurPhoto)

Gelombang panas adalah peristiwa iklim yang menimbulkan peningkatan suhu panas yang tidak biasa. Gelombang panas biasanya terjadi selama 5 hari berturut-turut dengan rata-rata kenaikan suhu lebih dari 5°C dari suhu normal. Berdasarkan penjelasan dari BMKG, gelombang panas dapat terjadi apabila udara atmosfer bagian atas menekan udara permukaan sehingga terjebak. Alhasil udara dari wilayah lain sulit untuk masuk karena tekanan atmosfer yang tinggi. Kondisi ini akan meningkatkan suhu dan menghambat pembentukan awan.

Saat ini, gelombang panas sedang melanda beberapa negara wilayah Asia. Gelombang panas ini jadi yang terparah yang melanda negara Bangladesh, Myanmar, Thailand, Jepang, China, India, dan Laos. Suhu di negara-negara tersebut mencapai lebih dari 40°C. Suhu tertinggi terjadi di Bangladesh yang mencapai 51,2°C.

Akibat dari gelombang panas ini, sekolah sempat ditutup untuk membatasi aktivitas murid di luar ruangan. Lebih buruknya, tragedi ini merenggut korban jiwa sebanyak 13 orang di India dan 2 korban jiwa di Thailand.

Cuaca Panas Indonesia

image (2).png

Potret Warga yang Kegerahan Karena Cuaca Panas di Indonesia (ANTARA)

Disaat negara-negara Asia alami gelombang panas, Indonesia juga mengalami kenaikan suhu. Akan tetapi, kenaikan suhu yang terjadi bukan disebabkan oleh gelombang panas. Di Indonesia, peristiwa ini terjadi karena adanya fenomena gerak semu matahari.

Gerak semu tahunan matahari adalah gerakan matahari yang seolah-olah bergerak naik ke utara dan turun ke selatan. Pada kenyataanya, matahari tidak bergerak, yang bergerak adalah bumi melalui proses revolusi. Lalu, apa implikasinya dengan kenaikan suhu belakangan ini?

Gerak semu matahari dapat menyebabkan kenaikan suhu di Indonesia jika revolusi bumi membuat daerah khatulistiwa berdekatan dengan matahari. Saat peristiwa ini terjadi, matahari seolah-olah tengah melintasi khatulistiwa. Umumnya, peristiwa ini terjadi pada bulan Maret dan September. Gerak semu matahari selalu berulang tiap tahunnya.

Kenaikan suhu yang terjadi di Indonesia tidak setinggi negara Asia lainnya. Suhu tertinggi tercatat hanya mencapai 37.2°C dan hanya berlangsung selama satu hari. Indonesia juga tidak memiliki potensi mengalami gelombang panas karena memiliki geografis daerah kepulauan yang dikelilingi banyak lautan. Lautan dapat meredam kenaikan suhu yang signifikan.

Pengaruh Perubahan Iklim

image-2-1024x1024.png

Poster Catatan Gelombang Panas Dinia (Statista)

Fenomena gelombang panas yang memburuk belakangan ini tidak lepas dari pengaruh perubahan iklim yang kian masif. Perubahan iklim mengakibatkan gelombang panas lebih sering terjadi dan memperparah intensitas kenaikan suhu. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan kesehatan, perekonomian, dan kematian.

Untuk itu, memperlambat laju perubahan iklim adalah solusi utama agar dampak gelombang panas tidak kian memburuk. Perubahan iklim hanya dapat ditekan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Langkah yang bisa dilakukan adalah mengurangi polusi dan pencemaran, restorasi dan konservasi lingkungan, peralihan penggunaan energi tidak terbarukan ke terbarukan, dan bijak dalam melakukan aktivitas konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

Untuk memerangi perubahan iklim, Greeneration Foundation memiliki solusi Green Fund Digital Philanthropy (GFDP) untuk bergotong royong bersama seluruh masyarakat Indonesia. Lewat GFDP, masyarakat dapat berkontribusi mendukung aksi pelestarian lingkungan di Indonesia dengan berdonasi minimal Rp. 10.000. Donasi yang dikumpulkan bersama akan mendukung pelaksanaan kegiatan restorasi dan konservasi.

Sebagai contoh, GFDP tengah mendukung Bening Saguling Foundation untuk mengangkut lebih banyak sampah dari Sungai Citarum. Dukungan diberikan dengan menyalurkan donasi yang terkumpul untuk menyediakan perahu tambahan yang digunakan pelestari mengangkut sampah. Dengan jadi bagian dari GFDP, keinginan kamu untuk melindungi bumi bisa terwujud. Kamu mau berkontribusi seperti donatur-donatur kami? Donasi sekarang di donation.greeneration.org!

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

Kapan Puncak dan Berakhirnya Suhu Panas di Indonesia? Ini Kata BMKG Halaman all. (2023, April 28). Kompas.com. Retrieved May 3, 2023.

Leber, R. (2023, April 19). Are heatwaves getting worse? Asia’s hot temperatures break records. Vox. Retrieved May 3, 2023.

SIARAN PERS (PRESS RELEASE) PERKEMBANGAN GELOMBANG PANAS ASIA 2023 “GELOMBANG PANAS ASIA MASIH BERLANGSUNG, NAMUN TIDAK TER. (2023, April 25). BMKG. Retrieved May 3, 2023.

Flag

Bagikan Artikel Ini

Postingan Terkait

  • Thumbnail

    Peringatan Bahaya Senjata Nuklir dari Bomb Oppenheimer!

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Tradisi Ramah Lingkungan Nusantara: Jejak Hijau yang Bisa Jadi Solusi Masa Kini

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Dampak Perang Palestina Israel

    Baca Selengkapnya

Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.