Siaran Pers
14 November 2024

Muaragembong, Bekasi 2 November 2024 – Hutan mangrove tidak hanya berfungsi sebagai pelindung pantai, tetapi juga menjadi habitat penting bagi banyak makhluk hidup. Namun, kawasan Hutan Mangrove di Muaragembong, Bekasi masih tertutup oleh sampah kiriman dari perairan Jakarta dan sekitarnya, sehingga dapat mengancam kelestariannya.
Sebagai langkah konkret untuk merawat bumi yang lebih hijau, Amazon Web Services (AWS) bersama Greeneration Foundation menyelenggarakan kegiatan Clean Up dan Diseminasi yang merupakan rangkaian agenda kegiatan dari Project “EcoRanger Muaragembong X AWS 2.0”. Praktik baik ini telah terlaksana sejak 2022 dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan penyediaan fasilitas manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Muaragembong Bekasi.
Kegiatan ini dimulai dengan aksi bersih-bersih di kawasan konservasi hutan mangrove Saung Alas, yang hanya dapat dijangkau menggunakan perahu. Dalam kegiatan ini, tim berhasil mengumpulkan kurang lebih dari 500 kg sampah dari area mangrove.

Simbolisasi Penanaman Mangrove
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan peresmian Black Soldier Fly (BSF) Center dan penanaman mangrove secara simbolis di kawasan konservasi Kampung Gaga, Desa Pantai Mekar. Pembukaan kegiatan diawali oleh sambutan Hidayah Lubis, Community Engagement Manager AWS, yang menyampaikan, “Kolaborasi AWS dan GF sudah terjalin sejak 2022 dan terbentuk Saung Mekar Bersih sebagai lembaga pengelolaan sampah di Muaragembong. Semoga fasilitas yang diberikan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat di sekitar.”

Peresmian BSF Center bersama AWS, GF, dan KOL
Sejumlah tokoh masyarakat juga turut hadir, termasuk Dr. Sukarmawan, M.Pd. (Camat Muaragembong), Mika Agustina (Direktur Operasional Greeneration Foundation), dan Darman (Local Advisor Sentra Kelola Sampah EcoRanger Muaragembong). Kehadiran BSF Center bertujuan sebagai pusat pengelolaan sampah organik sebagai solusi penanggulangan sampah organik sehingga tidak berujung pada landfil. Para pegiat lingkungan berkelanjutan seperti seperti Suparno Jumar (River Defender), Giri Marhara (Marhara the Sanitizer), dan Maya Lynn (National Chairperson Generasi Energi Bersih) turut serta menyebarkan aksi ini melalui media sosial mereka.
Di akhir kegiatan, Suparno Jumar atau yang akrab disapa Pakde Parno mengungkapkan keprihatinannya terkait sampah yang ditemukan selama clean up “Manusia itu semakin hari tambah banyak, konsumsinya meningkat. Nah, ketika konsumsi tersebut dibungkus dengan material anorganik terutama plastik, itu akan menyisakan problem yang luar biasa seperti yang kami temu hari ini. Jadi ayo kita bersama-sama menata dan mengelola sampah-sampah yang selama ini kita hasilkan. Teman-teman muda juga harus menjadi pelopor.”
Selain itu, Giri Marhara juga berpendapat hal yang serupa “Ternyata banyak sekali sampah yang ditemukan nyangkut di akar-akar mangrove dan sulit sekali untuk mengambilnya dan perlu ditarik lebih kencang. Artinya, sampah ini sudah embedded ke dalam landscape and which means it’s been there for very long time sehingga perlu effort yang sangat lebih untuk mengeluarkannya, dan hal ini semuanya tidak perlu kita lakukan jika kita di awal sudah membuangnya ke tempat yang tepat.”

Roster dari Plastik Multilayer
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Saung Mekar Bersih, di mana para peserta diberikan panduan tentang pembuatan roster dari kemasan plastik multilayer. Roster hasil produksi warga binaan Desa Pantai Mekar ini telah memenuhi standar SNI dan sudah digunakan baik untuk kebutuhan pribadi maupun diperjualbelikan ke masyarakat luas.