SULE-WM Mempertemukan Para Penggerak Sampah Bali untuk Mempercepat Solusi Lokal yang Sudah Berjalan

Siaran Pers

10 Desember 2025

Flag

Bali, 1-4 Desember 2025  — Kunjungan SULE-WM di Bali menunjukkan bagaimana tantangan pengelolaan sampah di lapangan semakin mendesak, terutama dengan target penutupan open dumping pada Januari 2026. DLHK Bali menjelaskan bahwa percepatan pengelolaan sampah kini dikerjakan melalui 13 sub sektor, namun sejumlah hambatan tetap perlu ditangani, mulai dari kurangnya off-taker di beberapa wilayah, keterbatasan TPS3R, hingga kebutuhan harmonisasi data agar tidak terjadi double counting di sistem pelaporan seperti SIPSN.

Di sisi masyarakat dan ecopreneur, Bali menghadirkan contoh kasus yang sangat beragam. Mulai dari edukasi bahayanya membakar sampah, upaya menghidupkan kembali TPS3R melalui iuran warga, mediasi kebiasaan melepas hewan ternak di permukiman, sampai optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah yang berhasil meningkatkan fungsi lahan hingga enam kali lipat. Semua ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku adalah kerja jangka panjang yang membutuhkan konsistensi, komunikasi, dan pendekatan yang membumi.

Untuk memperkuat sisi edukasi publik, SULE-WM mengadakan Communication Workshop yang mengajak peserta belajar teknik storytelling (metode STAR), memahami dinamika performa konten lingkungan, serta membuat content brief yang relevan dengan isu lokal Bali.

Diskusi berlangsung cair dari keresahan kreator BRC yang merasa isu lingkungan sering “kurang diminati”, hingga realitas bahwa momentum, jam publik membuka media sosial, dan konsistensi konten menentukan jangkauan edukasi.

Secara keseluruhan, kunjungan Bali mempertegas bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak bisa hanya bertumpu pada infrastruktur. Ia membutuhkan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan ecopreneur; penguatan kapasitas komunikasi; serta model bisnis yang adaptif terhadap karakter lokal Bali. Dan di titik inilah, SULE-WM berfungsi sebagai jembatan penghubung antara ide, kebutuhan lapangan, dan penguatan implementasi menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.