Siaran Pers
9 Desember 2025

Yogyakarta, 24-27 November 2025 — Program Scaling Up Local Enterprises on Waste Management (SULE-WM) melanjutkan rangkaian roadshow dan kunjungan daerah sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas pelaku persampahan lokal sekaligus membangun ekosistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Didukung oleh Unilever dan GIZ, serta diimplementasikan oleh Greeneration Foundation dan Ecoxyztem, kunjungan ke wilayah Yogyakarta mencakup pertemuan strategis dengan pemerintah daerah, edukasi sekolah, hingga penguatan kapasitas komunikasi para pelaku persampahan.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa para mitra terpilih khususnya PERSADA Langgeng Mandiri, sebagai salah satu peserta tahap implementasi program dapat terhubung erat dengan pemangku kepentingan utama sehingga mampu memperluas dampak dan keberlanjutan usaha mereka.
Pertemuan dengan Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Jawa menjadi agenda pembuka sekaligus ruang konsolidasi bersama. Dalam sambutannya, Bernadeth Widiandayani, Direktur PERSADA, memaparkan capaian terbaru dan perkembangan operasional yang berhasil dicapai.
Ari, Kabid Wilayah II Pusdal LH Jawa, menegaskan dukungan terhadap kolaborasi multipihak dalam menghadapi kondisi pengelolaan sampah yang telah memasuki fase darurat. Hal senada disampaikan oleh Maya Tamimi, Head of Environment and Sustainability Unilever Indonesia, yang mengapresiasi transformasi PERSADA sebagai pelaku persampahan lokal yang terus berkembang.
Vanessa, Direktur Eksekutif Greeneration Foundation, menutup sesi sambutan dengan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam proyek SULE-WM dan kebanggaannya dapat melihat langsung operasional PERSADA. Agenda dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas gudang pengelolaan sampah, termasuk peluncuran mesin press PET baru yang menambah efisiensi pengolahan dan nilai jual material daur ulang.
Dalam pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Kepala DLH Bantul Purwadi menjelaskan kondisi terkini pengelolaan sampah di wilayahnya. Bantul berperan sebagai kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk instalasi Waste-to-Energy (WTE) serta menjadi penyangga kebutuhan pengelolaan sampah Yogyakarta dan Sleman.
Dengan kapasitas TPST yang terbatas, belum adanya kompensasi bagi masyarakat, serta tantangan pemilahan sampah di sumber, kebutuhan akan kolaborasi semakin mendesak. Dua TPST Agodadi (30 ton/hari) dan Modalan (15 ton/hari) saat ini juga memerlukan dukungan off-taker hasil olahan sampah. Peluang ini membuka ruang kerja sama antara DLH Bantul dan PERSADA sebagai pelaku pengolahan yang berkembang di bawah program SULE-WM.

Foto Bersama Roadshow Edukasi SMAN 1 Kasihan Bantul
Sebagai bagian dari edukasi publik, tim SULE-WM mengadakan kegiatan roadshow edukasi di SMAN 1 Kasihan Bantul. Acara dibuka oleh Kepala Sekolah, dilanjutkan oleh sambutan dari Unilever Indonesia dan Pusdal LH Jawa.
Materi pertama dibawakan oleh Pusdal LH dengan fokus pada program Adiwiyata, mencakup sejarah, dasar hukum, hingga mekanisme pendaftaran sekolah. Sesi berikutnya dari Greeneration Foundation mengajak siswa memahami jenis sampah, alur pengelolaan, dan peran generasi muda dalam pengurangan sampah.
Diskusi interaktif dan games edukatif menciptakan antusiasme tinggi. Para siswa bahkan mengusulkan pembentukan Bank Sampah Sekolah, yang langsung disambut baik oleh pihak sekolah dan didukung oleh PERSADA untuk tindak lanjut pembinaan.

Foto Bersama Communication Workshop
Untuk memperkuat kemampuan pelaku persampahan dalam membangun brand, komunikasi, dan konten, SULE-WM mengadakan Communication Workshop yang difasilitasi oleh Ecoxyztem. Materi mencakup dasar komunikasi, hambatan komunikasi efektif, strategi pembuatan konten, pemahaman audiens, hingga pengukuran performa konten.
Peserta kemudian dibagi ke dalam kelompok untuk menyusun rencana konten, termasuk kampanye bertema “MASJOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah)”. Workshop ini bertujuan membantu pelaku lokal memperluas jangkauan pesan dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui strategi komunikasi yang lebih kuat.
Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang SULE-WM untuk memastikan ekosistem persampahan lokal mampu berjalan mandiri ketika program selesai. Dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mendukung para pelaku persampahan, serta menumbuhkan kesadaran publik sejak usia sekolah, SULE-WM berupaya menciptakan dampak yang inklusif dan berkelanjutan untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.