Beranda
Publikasi
Green Info
Sektor Rumah Tangga Jadi Pengguna PLTS Atap Terbesar

Sektor Rumah Tangga Jadi Pengguna PLTS Atap Terbesar

Green Info

5 Oktober 2023

Aviaska Wienda Saraswati

Banner

Siapa sangka bahwa sektor rumah tangga jadi pengguna PLTS atap terbesar? Ini jadi jejak positif bagi transisi energi terbarukan di Indonesia. Pemanfaatan energi surya membawa harapan baik untuk keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Generasi Hijau, ternyata sektor rumah tangga saat ini adalah sektor yang paling banyak menggunakan listrik dari tenaga surya. Tentunya ini jadi kabar baik dan peluang untuk mempercepat transisi energi terbarukan. Semakin cepat negara kita berpindah ke energi bersih, laju perubahan iklim perlahan akan melambat.

Penggunaan PLTS Atap Sektor Rumah Tangga

unnamed (2).png

Seorang Warga Jombang Membersihkan Instalasi PLTS Atap (Anggi Fridianto/Radar Jombang)

Pemerintah Indonesia mengungkap fakta baru penggunaan listrik dari energi surya di tahun 2023 ini. Berdasarkan data yang mereka miliki, sektor rumah tangga jadi pengguna PLTS atap terbesar. Jumlahnya mencapai 72% dari total seluruh pengguna PLTS atap. Selanjutnya, capaian diikuti oleh sektor Industri sebesar 47% dan bisnis baru sekitar 16%. Total keseluruhan pengguna PLTS atap ini ada 7075 pelanggan per Mei 2023.

PLTS atap jadi salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi terbarukan di lingkungan perkotaan. Layanan ini disediakan oleh Perusahaan Listrik Nasional (PLN). Layanan PLTS atap bisa digunakan oleh siapapun baik konsumen dari sektor rumah tangga, industri, dan sosial. Indonesia punya potensi PLTS atap sebesar 32.5 GW dan sudah menghasilkan 95 MW listrik di tahun ini.

Tiap tahunnya, konsumsi listrik di Indonesia selalu meningkat. Sektor rumah tangga juga jadi pengguna listrik paling banyak di tahun 2020. Jumlahnya mencapai 50.80%. Tidak hanya di tahun 2020, konsumsi listrik sektor rumah tangga mendominasi selama 5 tahun ke belakang. Masuk akal jika pengguna PLTS atap paling banyak dari sektor rumah tangga.

Sayangnya, pengguna PLTS atap sempat menurun di tahun 2022 karena adanya regulasi baru tentang batasan kapasitas PLTS atap. Batas kapasitas yang ditetapkan adalah 10%-15% dari instalasi yang terpasang. Akibat banyaknya keluhan pelanggan terkait regulasi ini, Kementerian ESDM dan PLN revisi aturan yang berlaku.

Transisi Energi Surya di Indonesia

unnamed.jpg

PLTS Atap Di Salah Satu Bakery (Info Publik)

Transisi energi surya mengacu pada target besar pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. Salah satu upaya untuk mencapai target adalah mengurangi emisi gas rumah kaca dengan transisi ke energi terbarukan. Energi surya jadi salah satu potensi yang sangat besar mengingat Indonesia adalah negara tropis yang disinari cahaya matahari sepanjang tahun.

Total potensi energi surya yang dimiliki Indonesia sebanyak 207.8 GWp, namun, penyerapannya baru sekitar 0.23% saja. Agar produksi energi dari tenaga surya meningkat, pemerintah membangun PLTS skala besar, terapung, dan atap. PLTS skala besar contohnya PLTS Likupang dan PLTS Oelpuah. PLTS juga dibangun terapung diatas waduk yaitu PLTS Cirata yang sedang dalam tahap pembangunan.

Dampak Energi Surya Pada Lingkungan

unnamed (1).jpg

PLTS Terapung Waduk Cirata (PLN)

Energi surya memiliki banyak manfaat sebagai salah satu sumber energi bersih. Energi ini memiliki pasokan yang tidak terbatas dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Energi surya juga rendah emisi karbon sehingga tidak menimbulkan polusi dan pencemaran.

Oleh karena itu, penggunaan energi surya sangat berdampak baik bagi lingkungan. Penggunaan energi surya yang semakin masif juga akan mengurangi ketergantungan pada sumber energi mineral dan batubara. Alhasil, emisi karbon yang dihasilkan dari sektor energi tidak terbarukan juga akan berkurang dan mampu menahan laju perubahan iklim.

Berjuang dengan upaya yang berbeda, Green Fund Digital Philanthropy juga melakukan aksi nyata untuk mengurangi perubahan iklim. Kami bersama pahlawan lingkungan Indonesia bergerak untuk mengatasi masalah pencemaran sampah di sungai dan laut. Bersama pelestari Sungai Citarum, +5000 kg sampah sungai kami singkirkan agar tidak mencemari ekosistem sungai. Bersama nelayan di Banyuwangi, kami berupaya menyingkirkan +1.5 ton sampah laut.

Upaya itu tentu tidak cukup jika hanya dilakukan oleh kami dan pejuang lingkungan. Kami butuh bantuan Generasi Hijau agar dampak dari aksi yang dilakukan bisa semakin besar. Bagaimana cara Generasi Hijau untuk membantu kami? Kamu cukup berdonasi secara rutin di laman donasi Green Fund Digital Philanthropy! Tidak harus dalam nominal yang besar, kamu bisa beraksi dengan menyisihkan sedikit uang jajan minimal Rp. 10.000 untuk bisa membantu para pejuang lingkungan.

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

Direktorat Jenderal EBTKE – Kementerian ESDM. (2023, June 14). Direktorat Jenderal EBTKE – Kementerian ESDM. Retrieved October 2, 2023.

4 Lokasi PLTS Terbesar di Indonesia. (2021, August 25). kumparan. Retrieved October 2, 2023.

Flag

Bagikan Artikel Ini

Postingan Terkait

  • Thumbnail

    Pemilu 2024: Bisakah Isu Lingkungan Berdamai Dengan Politik?

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    5 Alternatif Barang Ramah Lingkungan

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Dari Lahan Sempit, untuk Bumi Lebih Sehat

    Baca Selengkapnya

Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.