Beranda
Publikasi
Green Info
Ternyata Setiap Kaos dan Sepiring Nasi Kita Menyimpan Ribuan Liter Air. Yuk Kenalan dengan Jejak Air (Water Footprint)!

Ternyata Setiap Kaos dan Sepiring Nasi Kita Menyimpan Ribuan Liter Air. Yuk Kenalan dengan Jejak Air (Water Footprint)!

Green Info

4 November 2025

Fitria Budiyanti

Banner

Pernahkah kamu membayangkan berapa banyak air yang dibutuhkan untuk membuat sepasang jeans yang kamu pakai? Atau untuk menghasilkan sepiring nasi di meja makanmu?

Ternyata, jejak air atau water footprint dari setiap benda dan makanan di sekitar kita jauh lebih besar dari yang terlihat. Tanpa sadar, gaya hidup sehari-hari kita membawa “jejak” air yang tersembunyi dan itu bisa berdampak besar bagi bumi.

Apa Itu Jejak Air?

Jejak air (water footprint) adalah istilah yang menggambarkan total air tawar yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa yang kita konsumsi.

Bukan hanya air yang kita lihat seperti saat mandi, mencuci, atau menyiram tanaman, tetapi juga air yang tersembunyi yang digunakan di balik proses produksi sesuatu seperti dari menanam bahan baku, memelihara hewan ternak, hingga proses manufaktur.

water-footprint-and-liters-of-water-required-to-produce-various-foods (1).png

Water footprint and liters of water required to produce various foods

Secara umum, jejak air terbagi jadi tiga jenis:

  • Blue Water Footprint merupakan air yang berasal dari sungai, danau, atau air tanah yang digunakan dalam produksi.
  • Green Water Footprint adalah air hujan yang terserap oleh tanah dan digunakan oleh tanaman.
  • Grey Water Footprint yakni air yang tercemar dan diperlukan untuk mengencerkan polutan agar kembali aman bagi lingkungan.

Oleh karena itu, setiap kali kita makan sepiring nasi atau membeli pakaian baru, sebenarnya kita juga “mengonsumsi” air yang digunakan selama proses pembuatannya, bahkan meski kita tak melihatnya langsung.

Kenapa Jejak Air Penting?

Bayangkan, jika ternyata dari lemari pakaian hingga piring makan kita saja, semuanya membawa jejak air yang mengalir dari berbagai penjuru dunia. Sebagai sumber kehidupan, tentunya kita perlu lebih bijak menggunakan air karena ketersediaannya tidak merata. Di beberapa negara, kekeringan menjadi ancaman yang serius, sementara di tempat lain, air digunakan secara berlebihan untuk produksi barang konsumsi global.

Beberapa fakta mengejutkan tentang jejak air produk sehari-hari:

  • Sepasang jeans membutuhkan sekitar 3.781 liter air untuk dibuat.
  • Satu kilogram daging sapi setara dengan 15.000 liter air.
  • Satu kilogram beras memerlukan sekitar 2.500 liter air.
  • Bahkan segelas susu bisa “meminjam” sekitar 1.000 liter air dari bumi.

Tantangan di Balik Konsep Jejak Air

Meski penting, penghitungan jejak air tidak selalu sederhana, dikarenakan cara perhitungannya bisa berbeda-beda tergantung konteks, misalnya jenis lahan, sumber air, dan tingkat efisiensi produksi.

Selain itu, jejak air suatu produk tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial dan lingkungan tempat produksi berlangsung.

Artinya, angka besar bukan selalu berarti buruk, jika wilayah tersebut memiliki ketersediaan air melimpah dan sistem pengelolaan yang berkelanjutan. Sebaliknya, konsumsi kecil pun bisa berdampak besar jika terjadi di wilayah yang rentan kekeringan.

Dari Rumah Kita, Bisa Apa?

Mungkin sulit membayangkan peran kita di tengah kompleksitas sistem global ini, tetapi langkah kecil kita tetap berarti. Beberapa cara sederhana untuk mengurangi jejak air pribadi:

  • Pilih makanan lokal dan nabati lebih sering. Produk lokal biasanya lebih efisien dalam penggunaan air karena jarak produksi lebih pendek.
  • Gunakan pakaian lebih lama. Produksi tekstil adalah salah satu sektor paling haus air di dunia.
  • Kurangi konsumsi berlebihan. Semakin banyak kita membeli, semakin banyak pula air yang digunakan di balik layar.
  • Gunakan air secara bijak. Tutup keran saat tidak digunakan, perbaiki kebocoran, dan manfaatkan air bekas cucian untuk menyiram tanaman.

Kita mungkin tidak bisa mengubah sistem produksi dunia sendirian, tetapi kita bisa mulai dari hal paling sederhana yakni dengan menyadari bahwa setiap tetes air itu berharga.

Mulai hari ini, mari kita melihat setiap barang yang kita konsumsi dengan sedikit lebih sadar. Dari nasi yang kita makan, pakaian yang kita kenakan, hingga teknologi yang kita gunakan. Karena dibalik semua itu, ada cerita air dan jejak air yang tertinggal. Kita semua punya peran penting dalam menjaga air agar tetap mengalir untuk generasi berikutnya.

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

https://www.waterfootprint.org/water-footprint-2/what-is-water-footprint-assessment/

https://www.unep.org/news-and-stories/story/cleaning-couture-whats-your-jeans

https://www.cranfield.ac.uk/press/news-2023/heres-how-much-water-it-takes-to-make-a-serving-of-beef

https://ricetoday.irri.org/how-much-water-does-rice-use/

https://www.foodunfolded.com/article/do-you-know-the-water-footprint-of-these-common-foods

Flag

Bagikan Artikel Ini

Postingan Terkait

  • Thumbnail

    Krisis Kepedulian Iklim Bumi

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Tanpa 4 Elemen Kehidupan Ini, Manusia Tidak Bisa Hidup

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Mengintegrasikan Circular Economy dalam Upaya Green Contribution: Langkah Menuju Ekonomi Berkelanjutan Indonesia

    Baca Selengkapnya

Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.