Green Info
14 September 2023
Aviaska Wienda Saraswati

Green office jadi wujud sektor industri berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Mendukung penerapan manajemen lingkungan dalam lingkup perkantoran membantu mengurangi emisi karbon.
Pelaku Industri punya tanggung jawab besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menerapkan konsep green office. Konsep ini dipercaya tidak hanya berdampak baik bagi lingkungan, namun juga untuk produktivitas karyawan dan efisiensi operasional perusahaan. Ini dia selengkapnya tentang konsep green office.

Ilustrasi Green Office (Unknown Wong / Unsplash)
Green office adalah sebuah konsep manajemen lingkungan yang diterapkan pada lingkup perkantoran. Konsep ini mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan dalam aktivitas serta sarana dan prasarana perusahaan. Penerapan konsep green office ini bertujuan agar pelaku industri turut memberikan kontribusi terhadap upaya penanganan krisis iklim, penghematan konsumsi sumber daya, dan mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan.
Green office pertama kali diterapkan oleh WWF Finlandia. Setelah itu, konsep ini banyak diterapkan kalangan akademisi universitas luar negeri seperti Maastricht University dan menjalar ke 30 universitas eropa lainnya. Di Indonesia, salah satu perusahaan yang telah menerapkan green office adalah The Body Shop.

Ilustrasi Keberlanjutan Perusahaan (Botanical paperworks)
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai green office adalah memasukkan poin keberlanjutan lingkungan pada visi, misi, dan nilai Perusahaan. Ini penting dilakukan agar kebijakan ini terencana, terlaksana dengan serius, serta memiliki target pencapaian yang terukur. Gagasan ini akan menjadi modal perusahaan untuk merumuskan action point yang harus dilakukan seluruh individu maupun lembaga dalam mendukung keberlanjutan lingkungan di kantor.

Implementasi Pengelolaan Sampah di Kantor (Power Bear)
Gagasan yang telah dibentuk pada visi, misi, dan nilai perusahaan dieksekusi dalam bentuk action point. Action point juga bisa diatur dalam bentuk SOP agar penerapannya lebih implementatif.
Contoh aksi yang bisa dilakukan adalah menerapkan kebijakan WFH, menggunakan energi terbarukan, membuat desain bangunan hijau, pengelolaan sampah, membatasi penggunaan kertas, menerapkan strategi pemasaran hijau, bekerjasama dengan mitra yang mendukung konsep keberlanjutan lingkungan, dan penghematan energi.

Sosialisasi GAGE Office Greeneration Foundation (Greeneration Foundation)
Setelah aturan mengenai green office dibuat, perusahaan juga bertanggung jawab untuk mensosialisasikan aturan tersebut. Sosialisasi harus diselenggarakan secara rutin baik melalui proses induksi, pertemuan semester, dan semua agenda pertemuan yang melibatkan seluruh karyawan.
Sosialisasi ini tidak tertutup hanya diperuntukkan bagi karyawan internal, perusahaan juga dapat memperkenalkan konsep green office yang mereka terapkan pada mitra maupun masyarakat umum untuk meningkatkan citra perusahaan dan membuka peluang kerjasama.

Ilustrasi ESG Checklist (Valero)
Melakukan pengawasan dan evaluasi juga tidak kalah penting dari menerapkan konsep. Pengawasan dan evaluasi berfungsi untuk menilai berjalannya kebijakan green office. Penilaian ini mengukur seberapa efektif kebijakan yang telah dibuat dan penerapannya terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan.
Salah satu strategi pengawasan dan evaluasi yang bisa diterapkan adalah dengan mengikuti standarisasi Environmental, Social, Governance (ESG) yang dilakukan oleh pihak ketiga. Standarisasi dari eksternal perusahaan dinilai lebih objektif dalam menilai penerapan green office di lingkungan kerja.

Kolaborasi EcoRanger x BCA Digital Kembangkan Sistem Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab (Rindra Rafsanjani Arifin / Emvitrust)
Carbon offset adalah salah satu cara untuk mengkompensasi jejak karbon yang dihasilkan dengan melakukan kegiatan pengurangan jejak karbon. Carbon offset jadi salah satu elemen penting, karena kita menyadari bahwa saat ini aktivitas industri belum bisa mencapai 0 emisi.
Untuk melakukan carbon offset, perusahaan dapat menyelenggarakan program corporate social responsibility (CSR) yang bekerjasama dengan lembaga atau NGO lingkungan yang mengeksekusi aksi restorasi lingkungan. Berbagai program yang bisa dilakukan adalah penyuluhan konservasi alam, rehabilitasi ekosistem yang rusak, dan advokasi kebijakan lingkungan.

Ilustrasi Green Office (Thursd)
Konsep green office patut diterapkan oleh institusi/lembaga/perusahaan di Indonesia. Manfaat yang bisa didapatkan dengan menerapkan konsep ini adalah:
Banyaknya manfaat yang diberikan green office terhadap perusahaan adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk keberlanjutan perusahaan. Kerusakan lingkungan yang semakin memburuk juga akan mempengaruhi produktivitas perusahaan di masa depan.
Contohnya saja, masalah polusi udara di Jakarta membuat banyak warganya terserang ISPA. Beberapa dari mereka yang sakit juga berasal dari kalangan pekerja. Jika banyak pekerja di Jakarta sakit karena polusi udara, tentunya produktivitas perusahaan akan berkurang. Jadi, menjaga lingkungan tetap sehat adalah bagian dari menjaga masa depan perusahaan.
Untuk jadi bagian dari orang-orang yang menjaga kesehatan lingkungan, kamu sebaiknya menjadi pahlawan lingkungan Green Fund Digital Philanthropy. Bersama 10 juta masyarakat Indonesia lainnya beraksi dalam kampanye yang berjuang mengatasi masalah sampah dan kesejahteraan petugas persampahan di Indonesia. Lakukan aksimu dengan berdonasi sekarang!
