ID
|
Anak Pemulung Sungai Citarum Kini Sekolah dengan Layak

Anak Pemulung Sungai Citarum Kini Sekolah dengan Layak

Pelestari Mengajari Anaknya Belajar (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Pelestari Mengajari Anaknya Belajar (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)

Daftar Isi

Anak pemulung Sungai Citarum terancam putus sekolah. Green Fund Digital Philanthropy membantu membiayai pendidikan anak pelestari Sungai Citarum. 

Keluarga pemulung di Indonesia sangat erat dengan jerat kemiskinan. Upah yang mereka dapatkan setiap hari sering kali hanya cukup untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Padahal, mereka berperan sangat penting dan sudah membantu kita mengelola sampah yang kita buang. Ini membuat mereka sulit untuk mendapatkan fasilitas hidup yang layak, salah satunya pendidikan. Pendidikan bak kemewahan bagi keluarga pemulung. Lalu, apakah anak-anak pemulung di Indonesia harus mengubur mimpi mereka untuk sekolah? Masihkah ada harapan?

Anak Pemulung di Indonesia Terpaksa Putus Sekolah

Anak-anak Ikut Memulung Sampah (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Anak-anak Ikut Memulung Sampah (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)

Pendidikan anak di Indonesia masih jadi problema yang tak kunjung usai. Salah satu masalah yang jadi cerminan buruk pendidikan Indonesia adalah tingginya angka putus sekolah. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sekitar 83.700 anak di Indonesia putus sekolah pada tahun ajaran 2020/2021. Faktor yang melatarbelakangi tingginya angka putus sekolah adalah ekonomi, budaya, dan geografis. 

Anak-anak pemulung di Indonesia yang terhimpit kemiskinan juga banyak yang terpaksa putus sekolah. Orang tua mereka tidak mampu membiayai biaya pendidikan. Bukan hanya biaya pendidikan, tapi juga perlengkapan sekolah yang dibutuhkan. Meskipun biaya sekolah gratis, kebutuhan sekolah masih susah mereka penuhi. Oleh karena itu, tak jarang dari mereka yang akhirnya ikut memulung sampah untuk membantu orang tuanya. Orang tua mereka juga berpikir lebihbaik anaknya membantu pekerjaan mereka untuk bertahan hidup.

Kesempatan Pendidikan untuk Anak Pelestari Sungai Citarum

Anak-anak Pemulung Belajar Bersama (Aviaska Wienda Saraswati / Greeneration Foundation)
Anak-anak Pemulung Belajar Bersama (Aviaska Wienda Saraswati / Greeneration Foundation)

Di Sungai Citarum, juga ada pemulung sampah yang rutin membersihkan sungai dari pencemaran sampah. Mereka biasa disebut pelestari Sungai Citarum. Sama seperti pemulung lainnya, mereka juga masih hidup dalam kemiskinan. Namun, ada hal yang berbeda dialami oleh keluarga pelestari Sungai Citarum. Bisa dibilang, suatu keberuntungan buah dari kebaikan mereka melestarikan sungai. Anak-anak pelestari memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan. 

Mereka mendapatkan bantuan dan binaan dari Bening Saguling Foundation untuk membayar biaya sekolah hingga diajari berbagai mata pelajaran yang ada di sekolah. Alhasil, banyak anak dari pelestari bisa melanjutkan sekolahnya hingga lulus SMA. 

Green Fund Digital Philanthropy Memberi Harapan Pendidikan Layak

Penyerahan Perlengkapan Sekolah dan Biaya SPP Sekolah Anak Pelestari (Greeneration Foundation)
Penyerahan Perlengkapan Sekolah dan Biaya SPP Sekolah Anak Pelestari (Greeneration Foundation)

Menyadari pentingnya meningkatkan kesejahteraan orang-orang yang bergerak di persampahan, Greeneration Foundation berupaya membantu pelestari Sungai Citarum untuk membiayai operasional sekolah anak mereka. Kami mengumpulkan dukungan dari masyarakat Indonesia yang peduli lewat donasi di platform Green Fund Digital Philanthropy (GFDP). 

Donasi yang terkumpul kami salurkan lewat Bening Saguling Foundation yang selama ini membina anak pelestari. Masyarakat memberikan kepercayaan lewat kampanye “Citarum Lestari – Sampan Harapan & Anak Pejuang Lingkungan”. Sejak pertama kali dilaksanakan pada 15 Agustus 2022 sampai 14 November 2022, donasi yang telah terkumpul sebanyak Rp. 3.181.247. 

Donasi yang terkumpul telah digunakan untuk membayar biaya bantuan pembangunan sekolah 5 anak pelestari. Kebaikan hati generasi hijau juga memberikan mereka perlengkapan sekolah seperti buku tas alat tulis. Berkat Generasi Hijau, tahun depan anak-anak pelestari bisa pergi ke sekolah dengan tas dan buku baru yang layak. 

Siapa sangka, Rp. 10.000 yang kamu anggap tak seberapa, bisa memberikan harapan untuk anak pelestari melanjutkan pendidikan mereka. Misi kampanye ini belum berakhir! Selain untuk membiayai sekolah anak pelestari, kampanye ini juga punya misi untuk menyediakan 20 sampan baru untuk memfasilitasi pelestari membersihkan sampah di Sungai Citarum. Jadi, maukah kamu melanjutkan jejak kebaikan yang sudah kamu tebar? Yuk, donasi rutin di GFDP!

Referensi

Jumlah Anak Putus Sekolah, dari Aceh sampai Papua. (2022, September 7). Databoks. Retrieved December 23, 2022.

Bagikan Artikel Ini
Postingan Terkait
Puncak Peringatan HPSN 2022
HPSN 2022: Menjadi Berdaya Untuk Hentikan Krisis Iklim
Foto 1. Ilustrasi Perubahan Iklim (The Digital Artist / Pixabay)
Anggaran Perubahan Iklim Indonesia Berapa Ya?
Penambangan Ilegal di Pulau Sangihe (Save Sangihe)
Pemilu 2024: Bisakah Isu Lingkungan Berdamai Dengan Politik?
Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang
Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.
img 9429 cleanup

Mau up-date tentang kondisi lingkungan terkini?
Berlangganan sekarang!

Masukkan e-mailmu dan kami akan kirimkan berbagai informasi lingkungan menarik dan berbobot hanya untuk kamu, Generasi Hijau!

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.