Beranda
Publikasi
Green Info
Desa Timbulsloko Tenggelam! Apa Biang Keroknya?

Desa Timbulsloko Tenggelam! Apa Biang Keroknya?

Green Info

7 September 2023

Aviaska Wienda Saraswati

Banner

Desa Timbulsloko yang terletak di pesisir pantai Demak digerus abrasi hingga tenggelam. Warga hidup di rumah rumah panggung yang mengapung diatas laut. Perubahan iklim jadi penyebab utama tenggelamnya desa ini.

Generasi Hijau pasti sudah familiar dengan isu tenggelamnya beberapa daerah di Indonesia akibat kenaikan permukaan laut. Beberapa kali isu ini sempat menarik perhatian publik seperti Jakarta, Pekalongan, dan Muara Gembong yang terancam tenggelam. Ternyata, di Indonesia sudah ada satu desa yang dilahap air laut yaitu Desa Timbulsloko.

Desa Timbulsloko Tenggelam

gjfjfh.png

Desa Timbulsloko terletak di daerah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Bak resort tepi laut di Maldives, deretan rumah panggung warga yang terbuat dari kayu berdiri di atas air laut. Bedanya, tentu saja perkampungan tersebut jauh dari estetik dan bergelimang fasilitas mewah. Di sini, warga hidup dalam kemiskinan dengan tempat tinggal dan lingkungan yang tidak layak huni.

Dahulu, kehidupan warga desa tidak se malang saat ini. Desa Timbulsloko aslinya merupakan lahan pertanian dan perkebunan yang subur. Mayoritas warganya saat itu berprofesi sebagai petani dan ada juga yang nelayan. 

Akan tetapi, abrasi yang berlangsung sejak tahun 1995, memaksa warga beralih profesi sebagai penambak ikan. Sayangnya, berkembangnya budidaya tambak ikan juga diikuti penebangan mangrove besar-besaran. Hal ini jadi salah satu penyebab abrasi makin memburuk dan banjir rob menelan dataran pesisir setiap hari.

Penyebab Tenggelamnya Desa Timbulsloko

fhsdgjgj.png

Tenggelamnya Desa Timbulsloko tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor. Ada 4 faktor utama yang melatarbelakangi permasalahan ini yaitu kenaikan permukaan air laut, penurunan muka tanah, dan pembangunan infrastruktur, dan kerusakan ekosistem mangrove.

Kenaikan permukaan air laut adalah dampak nyata dari perubahan iklim. Di Indonesia, kenaikan permukaan laut bisa mencapai 4,5 mm tiap tahunnya selama periode 1993-2018. Kota-kota di sepanjang Pantura akan terkena imbas paling parah dan cepat dari kenaikan permukaan laut. 

Kenaikan permukaan air laut sangat berkaitan dengan penurunan tanah. Desa Timbulsloko juga mengalami penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah. Menurunnya permukaan tanah akan semakin menaikkan tinggi permukaan laut. Alhasil banjir rob mudah sekali menggenangi desa dan sulit untuk surut.   

Pembangunan infrastruktur di sekitar wilayah desa ternyata juga berdampak pada nasib desa ini. Pengerukan dan pembangunan pelabuhan Tanjung Emas yang hanya berjarak 23 km dari desa ini mempengaruhi arah pergerakan arus longshore.

Upaya Penduduk Desa Untuk Bertahan Hidup

dgdgsgd.png

Warga Desa Timbulsloko tentunya tidak ingin tinggal di tempat yang terancam tenggelam oleh air laut. Sebagian dari mereka yang berkecukupan memilih untuk meninggalkan desa. Sayangnya, tidak semua warga seberuntung itu. Mereka yang masih menetap terjepit masalah perekonomian sehingga tidak memiliki modal untuk pindah ke tempat yang lebih layak huni.

Mereka yang bertahan harus meninggikan rumah agar tidak terendam air laut. Akses jalan yang sudah terputus dibangun ulang oleh warga menggunakan kayu dan bambu. Mereka juga menggunakan sampan untuk pergi ke daratan.

Upaya Selamatkan Desa Timbulsloko

bcsfnfn.png

Untuk mengatasi masalah tenggelamnya desa ini, saat ini pemerintah, masyarakat, akademisi, dan lembaga lingkungan bekerja sama untuk mengurangi abrasi. Caranya dengan pembangunan bangunan pantai (coastal protection). Pembangunan ini berbarengan dengan upaya rehabilitasi mangrove untuk memperkokoh area pesisir. Bangunan yang dibagun adalah Alat Pemecah Ombak (APO). APO memiliki fungsi untuk menahan gelombang, melindungi ekosistem mangrove, dan membentuk sedimen yang nantinya menjadi lahan untuk ditanami mangrove. 

APO di Desa Timbulsloko terbuat dari buis beton yang diisi dengan batu. Buis beton disusun dalam 3 tingkat dan menggunakan bambu yang ditancapkan untuk mengikat rangkaian buis beton. APO di desain untuk bertahan selama 10 tahun. APO dilengkapi oleh groin untuk memecah gelombang primer. Penerapan teknologi coastal protection dan rehabilitasi mangrove harus jadi satu kesatuan untuk mengembalikan pesisir yang telah hilang.  

Bagaimana Generasi Hijau? Malang sekali bukan nasib keluarga kita yang berada di pesisir pantai Demak. Jangan biarkan perubahan iklim menggerus kehidupan dan kesejahteraan mereka yang juga akibat dari perilaku dan gaya hidup kita yang tidak ramah lingkungan. Perlambat laju perubahan iklim dengan jadi bagian dari pahlawan lingkungan Green Fund Digital Philanthropy!

Follow Kita di Google NewsGoogle News

Referensi

#Edusains2 - Benteng Terakhir Penyelamat Tenggelamnya Desa Timbulsloko. (2023, July 15). YouTube. Retrieved August 31, 2023.

Kisah Desa Timbulsloko di Demak yang Dikepung Air Laut Halaman all - Kompas.com. (2023, June 17). Regional Kompas. Retrieved August 31, 2023.

Flag

Bagikan Artikel Ini

Postingan Terkait

  • Thumbnail

    Menggali Potensi Pangan Lokal Indonesia Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Iklim

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Gelombang Panas Asia Sebabkan Cuaca Ekstrem Indonesia?

    Baca Selengkapnya
  • Thumbnail

    Garis Pepohonan Gunung Meninggi, Dampak Krisis Iklim?

    Baca Selengkapnya

Ingin Terus Mendapatkan Informasi Terbaru Kami? Berlangganan Sekarang

Dengan berlangganan kamu telah menyetujui Kebijakan Privasi yang berlaku.