Green Info
4 Agustus 2023
Aviaska Wienda Saraswati

Sampah Sungai Citarum belum tertangani sepenuhnya. Pencemaran masih terjadi. Sungai Citarum butuh aksi yang lebih berdampak mengurangi pencemaran. GFDP jadi salah satu solusinya.
Sungai Citarum masih belum benar-benar pulih. Pencemaran sampah masih terjadi. Pemerintah sedang kejar target pemulihan Sungai Citarum di tahun 2025. Green Fund Digital Philanthropy turut beraksi untuk memulihkan lingkungan dengan membangun semangat gotong royong masyarakat.

Pelestari Sungai Citarum Memungut Sampah Sungai (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Masalah sampah di Sungai Citarum jadi perhatian Green Fund Digital Philanthropy. Hal ini karena Sungai Citarum masih membutuhkan upaya yang lebih ambisius untuk mengurangi pencemarannya. Selain itu, mengatasi masalah sampah sungai juga turut membantu mencegah pencemaran sampah meluas hingga ke laut.
Pencemaran yang terjadi di Sungai Citarum umumnya terjadi karena kontaminasi limbah rumah tangga dan industri. Oleh karena itu, solusi penanganannya harus menerapkan skema pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara holistik. Skema tersebut harus cukup kuat untuk menanggulangi potensi timbulan sampah di Kota Bandung yang mencapai 1.500-1.800 ton per harinya.
Pencemaran sampah di Sungai Citarum mengakibatkan buruknya kualitas air, pertumbuhan eceng gondok yang berlebihan, banjir, penyakit kulit dan diare, serta terhambatnya pertumbuhan budidaya ikan. Bahkan citra Indonesia sempat tercoreng saat sungai ini dinobatkan sebagai sungai terkotor kedua di dunia.
Saat ini keadaan Sungai Citarum sudah semakin membaik. Berkurangnya pencemaran sampah dan limbah telah meningkatkan indeks kualitas air di angka 51,01. Angka tersebut menjelaskan bahwa saat ini status pencemaran Sungai Citarum adalah tercemar ringan. Meskipun begitu, upaya restorasi tidak boleh berhenti.

Kondisi Sungai Citarum yang Masih Tercemar Sampah (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Green Fund Digital Philanthropy (GFDP) adalah sebuah platform donasi publik yang mengemban misi untuk mendukung aksi restorasi lingkungan di Indonesia. Untuk mengajak lebih banyak masyarakat berkontribusi lewat dukungan finansial, GFDP menjalankan kampanye Sampan Harapan dan Anak Pejuang Lingkungan. Kampanye tersebut mendukung aksi pelestarian Sungai Citarum.
Kampanye Sampan Harapan membantu pemulihan Sungai Citarum dari sampah plastik yang dilakukan oleh Bening Saguling Foundation. Dukungan yang diberikan adalah memberikan perahu baru untuk pelestari Sungai Citarum mengangkut sampah sungai. Berkat donasi yang terkumpul lewat kampanye ini, lebih dari 5.000 kg sampah Sungai Citarum telah dikelola dan 5 perahu bar telah disalurkan agar sampah yang diangkut dari sungai lebih banyak.
Tidak hanya memikirkan tentang pelestarian lingkungan, GFDP juga berupaya memperjuangkan kesejahteraan pahlawan lingkungan. Lewat Kampanye Anak Pejuang Lingkungan, donasi yang terkumpul disalurkan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi 5 anak pelestari Sungai Citarum. Berkat donasi yang terkumpul, pelestari memperoleh subsidi biaya pendidikan dan perlengkapan sekolah anak yang layak.

Poster Penyaluran Donasi Sampan Harapan (Faqih Mauludin / Greeneration Foundation)
Saat ini, donasi yang terkumpul di Green Fund Digital Philanthropy baru disalurkan untuk pelestari Sungai Citarum saja. Namun, tidak menutup kemungkinan donasi yang diberikan masyarakat akan disalurkan bagi pahlawan lingkungan lainnya di Indonesia. Semakin banyak donasi yang terkumpul, semakin banyak pula aksi lingkungan yang berkesempatan memperoleh pendanaan berkelanjutan.
Lalu, donasi seperti apa yang bisa kita lakukan di GFDP? GFDP membuka beberapa pilihan fasilitas donasi yang bisa digunakan yaitu:
Donasi bulanan adalah donasi yang menggunakan sistem autodebet sehingga nominal donasi akan langsung ditarik dari rekening yang kamu miliki secara otomatis setiap bulan. Sistem ini akan memudahkan proses donasi yang kamu lakukan. Donasi bulanan bisa dilakukan oleh individu dan atas nama instansi.
Keuntungan berdonasi secara rutin adalah memberikan dampak yang lebih besar untuk keberlanjutan aksi restorasi lingkungan di Indonesia. Selain itu, donatur juga memperoleh dashboard donor yang mencatat pencapaian donasi yang dilakukan secara rinci. Donatur juga akan memperoleh update kegiatan Green Fund Digital Philanthropy dan informasi penyaluran donasi yang eksklusif.
Selain donasi bulanan, kami juga membuka kesempatan untuk donor yang ingin berdonasi sekali di Green Fund Digital Philanthropy. Berbeda dengan donasi bulanan, donor yang memilih donasi sekali tidak akan mendapatkan dasbor donor.
Seperti donasi bulanan, donasi sekali juga bisa dilakukan oleh individu dan atas nama institusi. Tidak lama ini, GFDP baru saja mendapatkan donasi atas nama institusi dari PPI London sejumlah Rp 35.000.000. PPI London adalah sebuah organisasi perhimpunan mahasiswa Indonesia di London. Donasi ini mereka peroleh dengan menyumbangkan 75% pendapatan pentas seni Resonance of Indonesia. Donasi diberikan pada 20 Juli 2023 untuk mendukung kampanye yang sedang berjalan.
Baik donasi bulanan maupun donasi sekali, donor bebas menyumbang dengan nominal berapapun. Batas minimal donasi yang diberikan hanya RP 10.000 saja. Dua pilihan donasi tersebut harapannya bisa memfasilitasi seluruh kebutuhan donor yang ingin ikut ambil bagian dalam melawan perubahan iklim lewat restorasi lingkungan.
